Selasa, 09 April 2013
IKHLAS
Semakin BAHAGIA Bersama Ikhlas
Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan memiliki
perbedaan dari mahkluk lainnya (Sifat uniknya) yang diciptakanNya di muka bumi
ini. Sifat unik yang membedakan manusia dengan yang Lainnya adalah Akal pikiran. Akal pikiran manusia dapat mempengaruhi
kinerja otak dalam menjalankan zona-zona yang ada pada tubuh manusia itu
sendiri. Adapun zona yang akan sangat mempengaruhi dalam bekerja pada manusia
adalah pikiran dan hati (perasaan), atau nama kerenya “Thinking” dan “Feeling”. Biasanya
“Thinking” dan “Feeling” dikaitkan dengan kata “Positive”
dan jika digabung menjadi “Positive
Thinking and Positive Feeling”. Di dalam kehidupan yang modern dan zaman globalisasi
ini, kita sering kali mendengarkan trik/ cara (how to) dalam “positive
thinking” dan menghiraukan trik/cara(how
to) dalam positive feeling itu
sendiri. Yang terpenting dalam mencari kebahagian dan kesuksesan dalam
kehidupan ini baik itu di dunia maupun di akhirat yaitu dengan menjalankan hati
kita(positive feeling) dalam how to memanajemen qolbu kita. Contoh
yang sangat tepat dan simple dalam prakteknya adalah ketika kita ingin belajar
berbicara bahasa Inggris (Speak in
English) dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konsepnya untuk berbicara
berbahasa Inggris tidak boleh yang namanya kita menggunakan grammar. Grammar
merupakan suatu tata aturan dalam berbahasa Inggris. Dan grammar tersebut
berhubungan dengan namanya “Thinking”
ketika kita ingin berbicara, apakah enak rasanya kalau kita harus memikirkan
apa yang harus kita katakan, dan hal itu kalau kita lakukan memberikan kinerja
kita lambat dan akhirnya menurut saya tidak akan jadi berbicara, karena kita
selalu memikirkan,apakah benar atau tidak dalam pengucapkannya. Sedangkan dalam
“Positive Feeling” kita akan
diaJarkan untuk menggunakan hati kita ataupun perasaan dalam mengekspresikan
bakat kita. Contohnya dalam hal belajar
berbicara bahasa Inggris kalau kita menggunakan hati/persaaan itu lebih enak
yang terpenting apa yang kita bicarakan dapat dimengerti dengan orang lain.(konsep
yang diajarkan oleh kursus belajar). Positive
feeling merupakan hati/perasaan yang lebih diuatamakan dalam menggapai
sesuatu yang berhubungan dengan Ikhlas.
Dalam Islam ikhlas (positive feeling)
telah diajarkan sebagaimana dalam hadits di bawah ini:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
'anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam telah
bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak
kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.
Telah jelaslah bahwa agama Islam sendiri
menganjurkan yang nama positive feeling
dalam menjalankan hidup kita ini. Dalam hal ini yang berkaitan dengan ikhlas.
Ikhlas menurut bahasa adalah bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih
tidak kotor. Sedangkan Ulama Al Harawi mengatakan : “Ikhlas ialah, membersihkan
amal dari setiap noda.” Yang lain berkata : “Seorang yang ikhlas ialah, seorang
yang tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya
di hadapan Allah, dan tidak suka seandainya manusia sampai memperhatikan
amalnya, meskipun hanya seberat biji sawi”.
Salah
satu contoh keajaiban keikhlasan (Erbe Sentanu:2006) dalam bukunya Quantum Ikhlas
dia menjelaskan bahwa keajaiban yang ia rasakan dalam hidupnya. Dalam 6 tahun
berumah tangga Erbe Sentanu belum juga dikaruniakan seorang anak dan dia
divonis mandul oleh seorang androlog di Jakarta yang mengatakan dia tidak
mempunyai Sperma sehingga sulit untuk mempunyai anak. Tapi di dalam hatinya ia
selalu bersyukur. Maka, siang dan malam dalam setiap doa ia selalu membayangkan
kehadiran buah hati dengan sepenuh hati. Dengan menggunakan positive feeling (Keikhlasan) dalam
setiap berdoa, Alhamdulillah ketika ia mengecek kembali ke dokter tersebut, dan
dokter tersebut mengatakan ia memiliki Sel Sperma dan akhirnya ia dapat
memiliki anak dalam hidupannya. So, marilah kita mengoptimalkan zona keikhlasan
kita dalam kehidupan dan selalu positive
feeling dengan whoever, wherever, and whenever. Regards Ukhuwah………..